Sejarah Desa

Latar belakang lahirnya sebuah pemikiran para tokoh untuk membentuk sebuah kelompok yang menjadi wadah dari proses kehidupan yang berkembang, bergerak dan menyusaikan diri dengan keadaan yang senantiasa berubah sesuai dengan putaran zaman dan kehidupan. Konsep pemikiran tersebut yang menjadi landasan para Nenek moyang terdahulu (Puang PISUA alias PetteE Bua Mallenrungeng Arung Passeloreng) bersama dengan (Nene Dampungan)  dan keluarga lainnya membentuk satu kampong yang disebut Kampung Buntu Buangin pada kisaran tahun 1819M.

Kalimat “Buntu Buangin” yang terdiri dari dua kata yaitu “Buntu”  adalah Gunung dan “Buangin” adalah  sejenis tanaman kayu yang tumbuh di atas gunung dimana Bahasa latinnya disebut Cemara (Kayu Buangin), sehingga makna penggabungan kedua kata tersebut berarti Gunung Cemara.setelah itu dari tahun ke tahun  pada masa pemerintahan Tuan Toga (orang Belanda) dari Rappang meminta kepada Peppe  alias Nene Rangin  bersama saudara dan keluarga lainnya bermusyawarah, maka mereka sepakat bersama warga lainnya mengangkat Baco Maridi alias Nene Lando yang merupakan keponakan Nene Rangin  menjadi Kepala kampung Buntu Buangin tahun 1912-1913.

Sehubungan dengan terjadinya situasi peperangan penjajahan Jepang dan Belanda kemudian perang Gerilya DI-TI di Sulawesi yang dipimpin oleh Kahar Muzakkar dkk, maka keadaan kampong Buntu Buangin tidak kondusif dan akhirnya pemerintahan pada saat itu bubar. Selang beberapa waktu kemudian, Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang membentuk beberapa daerah bagian termasuk membentuk Desa Belawae yang lahir pada tahun 1976, maka semua wilayah Kampung Buntu Buangin masuk dalam Desa tersebut.

Akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman maka pada tahun 1995, para tokoh Desa Belawae bersepakat untuk membagi Desa  menjadi tiga yaitu; 1 .Desa Belawae, 2.Desa Buntu Buangin, 3.Desa Dengeng-dengeng. Pada tahun 1996 keluarlah surat Keputusan  Bupati Sidenreng Rappang No.SKIP.84/III Tahun 1996 yang ditanda tangani oleh H.Andi Salipolo Palaloi (Bupati Sidrap) mengangkat Andi Maddukkelleng sebagai Kepala Desa persiapan Desa Buntu Buangin dan Ramli.P sebagai Sekretaris Desa Buntu Buangin dengan masa jabatan 2 tahun Desa persiapan. Pada tahun 1998 telah dilaksanakan Pemilihan Kepala Desa Buntu Buangin untuk pertama kalinya dan akhirnya terpilih Ramli.P  sebagai Kepala Desa Buntu Buangin untuk masa jabatan 8 tahun (1998-2006). Kemudian pada tahun 2006 tepatnya bulan oktober/November masyarakat Desa Buntu Buangin telah melakukan Pemilihan Kepala Desa Buntu Buangin untuk yang kedua kalinya, akhirnya Ramli.P kembali terpilih menahkodai Desa Buntu Buangin dengan masa jabatan 6 tahun (2006-2012).

Kemudian tahun 2012 dilaksanakan pemilihan Kepala Desa yang ketiga kalinya, namun karena pada saat itu hanya satu calon yang mendaftar sampai tiga kali dibuka pendaftaran oleh Panitia sehingga berdasarakan Peraturan Daerah Kabupaten Sidenreng Rappang Nomor 5 tahun 2007 tentang Tata cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa, maka panitia bersama BPD mengambil kesimpulan dan menetapkan saudari MUHERAH untuk diangkat menjadi Kepala Desa Buntu Buangin periode 2012-2018.

Desa Buntu Buangin pada mulanya adalah sebuah kampung yang sangat terisolir dan sangat menyedihkan serta memprihatinkan, dimana kehidupan masyarakat sangat terbatas untuk melakukan aktifitas karena tidak ada akses baik sarana dan prasarana jalan-informasi dan penerangan serta ekonomi dan berbagai kendala kehidupan social masyarakat dan Pemerintahan Desa pada saat itu (Tahun 1998-2001)

Para Pejabat Kepala Desa Buntu Buangin semenjak berdirinya Desa Buntu Buangin adalah  sebagai berikut:

Sumber data : diolah dari data desa Tahun 2020